PONOROGO - Spodoptera Litura merupakan salah satu jenis hama yang sangat meresahkan kalangan petani. Karena kehilangan hasil akibat serangan hama tersebut dapat mencapai 80%, bahkan puso jika tidak dikendalikan.
Usaha pengendalian hama di tingkat petani saat ini masih mengandalkan insektisida. Seperti diketahui Spodoptera litura bersifat polifag atau mempunyai kisaran inang yang luas sehingga berpotensi menjadi hama pada berbagai jenis tanaman, termasuk jagung.
Penyebaran hama ini sampai di daerah subtropik dan tropik. Serangan ulat grayak berfluktuasi dari tahun ke tahun. Selain pada jagung tanaman inang lain dari ulat grayak adalah kedelai, cabai, padi, tomat, tebu, buncis, jeruk, tembakau, bawang merah, terung, kentang, kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah), kangkung, bayam, pisang, dan tanaman hias.
Salah satu kesuksesan dalam budidaya jagung adalah pengendalian hama ulat penggerek batang jagung (Spodoptera Litura). Saat ini para petani di wilayah Kabupaten Ponorogo dikenalkan menggunakan Cash Flow yaitu insektisida berbahan aktif emamectin benzoat 30 gr.
Para petani di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim mulai menggunakan Cash Flow. "Insektisida Cash Flow ternyata sangat efektif mengendalikan ulat penggerek pada jagung, " aku Rico Tanuwidjaya salah petani setempat, Selasa (7/6/2022).
Lebih lanjut dia mengatakan pada penyemprotan Cash Flow dengan Dosis 20 ml/16 liter di Dukuh Nglodo, Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo mampu mengendalikan hama ulat pada tanaman jagung secara cepat, tuntas dan bersih hanya dalam waktu 2 jam. "Terbukti Cash Flow dari Sakasaki Indonesia mempu membasmi hama ulat pada tanaman jagung secara singkat dan tuntas, " tandasnya. (Muh Nurcholis)