Demokrat Ponorogo Serahkan Paket Sembako Bagi Guru Ngaji Kecamatan Ngrayun

PONOROGO - Rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 21 Partai Demokrat (PD) Kabupaten Ponorogo ditutup dengan pagelaran seni gajah-gajahan dan pemberian bantuan paket sembako bagi para guru ngaji di Dalem Sodho, Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Selain warga masyarakat dan simpatisan partai berlambang Mercy, hadir dalam kesempatan tersebut adalah Jajaran Pengurus DPC PD Ponorogo, Fraksi Demokrat DPRD Ponorogo, Sayap PD seperti BMI dan PDRI, Ketua DPRt PD Kecamatan Ngrayun bersama pengurus.

Baca juga: Tony Rosyid: Dilema Oligarki Dukung Ganjar

Tampak hadir juga Tim Griya Aspirasi Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) dan Tim Sartono Dhulur Dewe. Disela-sela acara, H. Miseri Efendy selaku Ketua DPC PD Kabupaten Ponorogo menyampaikan bahwa acara ini sekaligus memperingati ulang tahun ke 73, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca juga: Tony Rosyid: Terlempar dari PBNU, Akankah Suara PKB Gembos?

Istimewanya lagi, rangkaian HUT PD Ke 21 juga sudah dilakukan keliling 6 Dapil se-Kabupaten Ponorogo. Dan di Dapil 4 dilaksanakan di Desa Selur tersebut.

Kang Ri sapaan akrab H. Miseri Efendy memaparkan bahwa ulang tahun PD ke 21 dilakukan berbeda. "Kami sudah turun langsung menyapa dan bertemu masyarakat di seluruh Dapil yang ada di Kabupaten Ponorogo, " tambahnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Dengarkan Masukan Sultan dan Beberapa Tokoh Birokrasi Di Kaltim

Selanjutnya dia mengatakan bahwa memasuki usia ke 21 ini, PD berterima kasih kepada masyarakat karena terus bersama dan terus mempercayai PD sehingga bisa seperti sekarang ini.

Masih menurutnya, PD disurvey beberapa lembaga survey menunjukkan jika kepercayaan masyarakat tinggi, eletabilitas juga naik dan Demokrat termasuk partai papan atas. "Namun kami perlu terus kerja keras melayani masyarakat. Sehingga momentum ulang tahun ini kami gunakan sebagai acara sambung rasa menyapa masyarakat Bumi Reyog, " jelasnya. (Muh Nurcholis)

Baca juga: Anies Baswedan Menghadirkan Rasionalitas di IKN